Di balik setiap kalkulasi modern, dari aplikasi smartphone hingga sistem kecerdasan buatan (AI), ada satu nama besar yang sering terlupakan oleh sejarah populer: Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi — sang Bapak Aljabar dan Algoritma.
Bapak Aljabar: Jejak Sejarah Angka 1-0 dan Lahirnya Algoritma
Dunia modern yang serba digital ini berdiri di atas pondasi yang sangat sederhana: angka 1 dan 0. Tapi siapa sangka, perjalanan menuju sistem biner dan algoritma canggih yang kita pakai hari ini berakar dari peradaban kuno dan pemikiran jenius satu sosok luar biasa: Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi — sang Bapak Aljabar.
Sebelum mengenal aljabar dan algoritma, kita harus menelusuri sejarah angka. Sistem bilangan yang kita gunakan sekarang disebut angka Arab (0-9), tapi faktanya, angka ini berasal dari India. Bangsa India kuno sudah memakai angka 1 sampai 9 dan bahkan mengenal konsep angka nol (0), yang saat itu dianggap revolusioner.
Ilmu ini kemudian menyebar ke dunia Arab, dan di sanalah seorang ilmuwan Persia, Al-Khwarizmi, mengkaji dan menyusun sistematisasi angka-angka itu dalam karyanya. Ia tidak hanya mengadopsi, tapi juga mengembangkan sistem bilangan desimal yang hari ini menjadi standar global.
Pada abad ke-9, Al-Khwarizmi menulis kitab legendaris berjudul Al-Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabala, yang berarti "Kitab Ringkasan Penghitungan dengan Penyempurnaan dan Penyeimbangan." Dari kata al-jabr inilah lahir istilah algebra (aljabar).
Karya ini tidak hanya menjelaskan cara menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat, tetapi juga memperkenalkan metode logis dalam memecahkan masalah matematika. Ini adalah cikal bakal dari semua rumus-rumus yang dipakai di sekolah dan universitas hingga hari ini.
🧠 Dari Baghdad ke Dunia Digital
Pada abad ke-9, jauh sebelum revolusi industri dan komputer ditemukan, Al-Khwarizmi menulis karya ilmiah yang merubah wajah matematika dan logika dunia. Dari kitab al-jabr, ia memperkenalkan cara sistematis menyelesaikan persamaan. Dan dari metode langkah demi langkah yang ia tuliskan, lahirlah algoritma — kata yang berasal dari pelafalan namanya dalam bahasa Latin: Algoritmi.
💡 Algoritma: Jantung Teknologi Hari Ini
Tanpa algoritma, tidak akan ada Google. Tanpa algoritma, tidak ada sistem AI, kriptografi, blockchain, atau bahkan prediksi cuaca. Setiap teknologi modern berdiri di atas pondasi logika yang dirintis oleh ilmuwan Muslim satu ini.
Namun ironisnya, dunia barat hari ini justru mengganti istilah itu menjadi plesetan modern: AI-GORITMI — perpaduan antara “Artificial Intelligence” dan “Algorithm” — seolah melupakan akar historis nama asli dari kata tersebut.
⚠️ Pengaburan Sejarah?
Istilah “AI-GORITMI” memang terdengar keren dan futuristik. Tapi bagi yang paham sejarah, ini adalah penghapusan perlahan dari jejak kontribusi dunia Islam terhadap ilmu pengetahuan modern. Apa salahnya menyebut dan menghormati nama Al-Khwarizmi, sebagaimana kita menyebut Newton atau Einstein?
🌍 Warisan Yang Tak Bisa Dipadamkan
Meski namanya sering tidak disebut, warisan Al-Khwarizmi terus hidup. Setiap rumus matematika, setiap mesin pencari, hingga AI yang kamu gunakan hari ini — semuanya masih memakai prinsip algoritmik yang ia rintis lebih dari 1000 tahun lalu.
Dunia boleh memberi nama baru seperti AI-GORITMI, tapi sejarah sejati tetap mencatat siapa peletak dasarnya: Al-Khwarizmi, sang penemu jalan pikiran logis dan sistematis yang menjadi tulang punggung dunia modern.
🧭 Refleksi
Teknologi boleh berkembang, tapi jangan biarkan sejarah tercerabut dari akarnya. Kenali, hormati, dan sebarkan warisan para ilmuwan sejati — karena masa depan hanya bisa dibangun oleh mereka yang memahami masa lalu.
Bill Gates: Sosok jenius yang membentuk masa depan teknologi dunia dan menjadi ikon filantropi abad ini.
Warren Buffett: Mengapa investor legendaris ini menolak Bitcoin meski dunia sudah berubah?
Donald Trump: Sikapnya terhadap crypto berubah-ubah, tapi punya dampak besar di panggung politik.
BRICS vs Dolar: Mata uang baru sedang dirancang. Akankah menggeser dominasi dolar AS?
Indonesia: Pemerintah resmi pamerkan teknologi baru, sinyal kuat adopsi era digital blockchain?
📌 Tentang Kami
NK CHAIN adalah media independen yang fokus membahas cryptocurrency, Web3, dan edukasi blockchain untuk pemula hingga expert.
📰 Media Kami
Facebook: NK CHAIN
Instagram: @nkchain_ceo
YouTube: @nkchain
Telegram: @nkgrupfinance
WhatsApp Channel
📬 Kontak Kami
Email: nkgrupf@gmail.com
WhatsApp Admin: +62 856-0949-2314
Bapak Aljabar dan Algoritma: Dari Al-Khwarizmi ke AI-GORITMI

Tidak ada komentar:
Silakan tinggalkan komentar yang sopan dan sesuai topik. Komentar yang bersifat spam, provokatif, atau menyerang akan dihapus.