Hallo sobat crypto, hari ini kita di hebohkan lagi dengan harga sepetakuker, harga BITCOIN tembus rp1.9 meliar ini adalah rekor tertingginya Sepajang sejarah di tahun 2025.
13 Juli 2025 — Bitcoin kembali mencatatkan sejarah. Aset kripto terbesar di dunia ini berhasil menembus harga US$118.000 atau setara sekitar Rp1,9 miliar per BTC, menjadikannya rekor tertinggi sepanjang masa. Dalam waktu 24 jam terakhir, harga Bitcoin naik lebih dari 6 %, menunjukkan minat pasar yang kembali memanas terhadap aset digital ini.
Si raja crypto ini telah memecahkan rekor tertingginya Sepajang sejarah crypto, tak ada pun crypto yang bisa menyaingi popularitas bitcoin ini.
Lonjakan harga ini didorong oleh beberapa faktor utama, termasuk masuknya dana besar ke ETF spot Bitcoin, sentimen positif terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed, serta momentum regulasi kripto di Amerika Serikat yang semakin jelas. Investor institusi disebut menyuntikkan lebih dari US$1,18 miliar ke ETF hanya dalam satu hari, mendorong total aliran dana masuk sepanjang 2025 menjadi lebih dari US$51 miliar.
Selain itu, agenda "Crypto Week" yang akan digelar oleh DPR Amerika Serikat pekan depan juga menjadi pemicu optimisme. Rancangan Undang-Undang seperti GENIUS Act (untuk regulasi stablecoin), serta upaya membatasi pengawasan CBDC oleh pemerintah, dianggap sebagai langkah penting menuju kejelasan hukum dalam industri kripto.
Bagi investor pemula, lonjakan ini menjadi momen penting untuk semakin mengenal Bitcoin sebagai store of value jangka panjang. Meski harga terlihat tinggi, Bitcoin tetap bisa dibeli dalam pecahan kecil (misalnya 0.0005 BTC), membuatnya tetap terjangkau oleh investor ritel. Pendekatan seperti Dollar-Cost Averaging (DCA) sangat disarankan untuk menghindari risiko volatilitas ekstrem.
Di sisi lain, para trader jangka pendek disarankan tetap berhati-hati, karena lonjakan cepat seringkali diikuti oleh koreksi. Memasang stop-loss dan menganalisis tren tetap penting, mengingat pasar kripto sangat dinamis.
Para analis memprediksi bahwa harga Bitcoin bisa mencapai kisaran US$130.000 hingga US$150.000 dalam beberapa bulan mendatang, jika momentum regulasi terus positif dan suku bunga benar-benar dipangkas. Namun, perlu diingat bahwa semua investasi memiliki risiko.
Kesimpulannya, Bitcoin sedang berada dalam fase bullish yang kuat, didorong oleh institusi besar dan kejelasan regulasi. Untuk masyarakat umum, ini adalah kesempatan untuk belajar lebih dalam tentang aset kripto dan mempersiapkan strategi investasi yang tepat.
Kenapa Harga Bitcoin Bisa Naik Begitu Tinggi? Apa Dampaknya ke Altcoin?
Lonjakan harga Bitcoin hingga menembus Rp1,9 miliar bukan terjadi secara tiba-tiba. Kenaikan ini didorong oleh kombinasi kuat antara arus masuk modal institusi, sentimen regulasi yang positif, dan ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve Amerika Serikat. Saat dana besar mengalir ke ETF spot Bitcoin, permintaan melonjak, sementara suplai tetap terbatas—ini membuat tekanan beli mengangkat harga secara signifikan.
Selain itu, adanya dukungan regulasi di tingkat pemerintahan AS menambah kepercayaan investor global. RUU seperti GENIUS Act yang mendukung legalitas stablecoin, serta langkah kongres yang mulai berpihak pada kripto, membuat para pelaku pasar lebih yakin untuk masuk dalam jumlah besar.
Dampaknya ke altcoin juga cukup besar. Saat Bitcoin naik signifikan, umumnya akan disusul oleh pergerakan altcoin — terutama aset kripto dengan fundamental kuat seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Chainlink (LINK). Fenomena ini disebut sebagai altcoin season, yaitu ketika para investor mulai mengambil keuntungan dari Bitcoin dan mengalihkannya ke proyek kripto lain yang dianggap undervalued.
Namun tidak semua altcoin otomatis ikut naik. Aset dengan kapitalisasi kecil atau proyek yang lemah cenderung tetap stagnan atau bahkan turun. Karena itu, penting bagi investor untuk memilih altcoin dengan likuiditas dan komunitas yang kuat jika ingin ikut mengambil peluang saat momentum seperti ini terjadi.
Dampak Kenaikan Bitcoin terhadap Dolar AS dan Nilai Tukar Rupiah
Kenaikan harga Bitcoin hingga mencapai rekor tertinggi ikut mempengaruhi dinamika mata uang global, termasuk Dolar AS dan Rupiah. Ketika permintaan terhadap Bitcoin meningkat, investor cenderung menarik dana dari aset tradisional seperti obligasi dan Dolar, lalu mengalihkan ke aset kripto. Hal ini bisa menekan kekuatan Dolar AS dalam jangka pendek, terutama bila permintaan global terhadap Bitcoin terus meningkat secara masif.
Di sisi lain, untuk Indonesia, penguatan harga Bitcoin bisa memberikan efek campuran terhadap nilai tukar Rupiah. Bagi pelaku pasar lokal yang memiliki aset kripto, kenaikan harga ini tentu menguntungkan karena nilai portofolio mereka dalam Rupiah ikut meningkat. Namun di sisi makro, jika semakin banyak masyarakat menyimpan kekayaan dalam bentuk kripto, hal ini bisa mengurangi permintaan terhadap Rupiah secara domestik dalam jangka panjang.
Meski begitu, saat ini pengaruh Bitcoin terhadap Rupiah masih relatif kecil secara makro. Bank Indonesia dan OJK tetap memantau perkembangan aset digital ini, dan dengan regulasi yang semakin jelas, diharapkan adopsi kripto justru bisa menambah daya tahan ekonomi digital, bukan melemahkan mata uang nasional.

Sumber Berita dan Referensi
Informasi dalam artikel ini merujuk pada data dan perkembangan terkini dari berbagai media terpercaya dunia, termasuk:
- Barron’s — Bitcoin Hits Record High
- NY Post — Wall Street Bets on Ethereum
- CoinDesk — Crypto Week Congress Preview
- The Crypto Basic — XRP Outlook 2025
Top News Rekomendasi Hari Ini
-
📘 Sejarah Teknologi Blockchain: Dari Ide ke Revolusi Digital
Pelajari bagaimana teknologi blockchain berkembang dari konsep sederhana hingga jadi pondasi Web3 dan keuangan terdesentralisasi.
-
🎨 Cara Membuat NFT: Panduan Lengkap untuk Pemula
Ingin punya koleksi NFT sendiri? Panduan ini akan membimbing kamu dari awal sampai sukses listing NFT di marketplace populer.
-
🚀 Coin Pilihan Elon Musk: Antara Dogecoin, Bitcoin, dan Misteri Baru?
Apa saja aset crypto yang didukung Elon Musk? Simak spekulasi, bukti on-chain, dan kemungkinan favorit barunya di 2025.
-
🐶 Shiba Inu vs Dogecoin: Mana Meme Coin yang Lebih Serius?
Dua raksasa meme coin bersaing memperebutkan dukungan komunitas. Siapa yang lebih siap bersaing di dunia Web3?
-
📡 Toncoin: Proyek Blockchain Besutan Telegram yang Makin Serius
Kenali Toncoin, ekosistem kripto berbasis Telegram yang kini jadi sorotan karena kecepatan dan potensi mass adoption.
Tentang Kami
Kami menyajikan informasi terbaru seputar dunia crypto, blockchain, NFT, hingga teknologi Web3 secara netral, edukatif, dan mudah dipahami. Fokus kami adalah membangun literasi keuangan digital bagi pembaca di era ekonomi terdesentralisasi.
📡 Media Kami
Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi di 2025: Tembus Rp1,9 Miliar

Tidak ada komentar:
Silakan tinggalkan komentar yang sopan dan sesuai topik. Komentar yang bersifat spam, provokatif, atau menyerang akan dihapus.